Ada seorang pemuda yang kecanduan musik dan nyanyian. Dia
tergila-gila dengan lagu-lagu. Dia memiliki seorang tetangga yang sudah
tua yang senantiasa memberinya nasihat dan mengingatkannya setiap saat
.
Orang tua itu bercerita:
Dia menangis ( ketika aku ingatkan), akan tetapi segera setelah itu dia
kembali kepada maksiatnya dan hal ini berulang-ulang hingga waktu yang
lama. Sehingga suatu hari aku menasihatinya, maka dia menangis dan
berjanji kepada Allah untuk tetap dalam keadaan taubat.
Pada hari kedua, dia datang kepadaku dengan membawa sejumlah kaset
lagu – di antaranya kaset seorang biduanita -. Dia mengatakan, “Wahai
fulan, ambillah kaset-kaset ini dan bakarlah” Aku bertanya kepadanya,
“Apa yang telah terjadi?”
Maka dia bercerita kepadaku, “Ketika engkau menasihatiku, aku pulang
ke rumah dan memikirkan ucapanku sehingga aku tertidur di waktu malam.
Aku bermimpi aku berada di tepi laut. Tiba-tiba seseorang mendatangiku
dan mengatakan, “Wahai fulan, apakah engkau mengenal penyanyi wanita itu
…?
Aku menjawab, “Ya” Dia bertanya, “Engkau menyukainya?”
Aku jawab, “Ya, aku merindukannya” Dia berkata, “Pergilah ke tempat itu karena dia sedang berada di sana”
Akupun bersegera pergi ke sana. Tiba-tiba seorang laki-laki memegang
tanganku … aku menoleh ternyata wajahnya berseri-seri seperti bulan ….
Tiba-tiba dia membacakan kepadaku firman Allah Ta’ala:
أَفَمَن يَمۡشِى مُكِبًّا عَلَىٰ وَجۡهِهِۦۤ أَهۡدَىٰٓ أَمَّن يَمۡشِى سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٢٢)
“Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih
banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas
jalan yang lurus? (QS. Al-Mulk: 22)
Dia mengulang-ulang ayat itu dan mentartilkannya sedangkan akupun mengulang-ulang pula dan mentartilkannya bersama dengannya…
Hingga aku terbangun dari tidur… akupun menangis dan mengulang ayat itu dan mentartilkannya ….
Maka masuklah ibuku, dia melihat keadaanku dan menangis pula bersamaku dan aku masih mengulang-ulang ayat itu.
(kitab At-Ta’ibun, Nabil al-‘Audhi)
dari Facebook Majalah Qiblati
Rabu, 19 Maret 2014
Kisah Taubatnya Pemuda Pecinta Musik
09.01
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar